Senin, 17 November 2014

Pentingnya Imunisasi

Untuk para Moms, setelah punya baby sudah menjadi kewajiban kita orangtua untuk menjaga bayi kita dari segala macam penyakit. mungkin salah satu caranya yaitu dengan memberikan imunasasi lengkap pada bayi kita. saya sendiri sudah merasakan buanyak sekali manfaat dari imunisasi ini. si Kembar jarang sekali sakit, sakit batuk atau pilek selama umur 0 sampai 12 bulan hanya sekita 3 kali dan itupun hanya batuk pilek ringan yang tidak sampai dibawa kedokter.
memang imunisasi lengkap itu cukup menguras kocek, apalgi buat saya yang punya anak kembar. biaya imunisasi di kali dua setiap bulan nya. bayangin aja klo satu macam imunisasi seperti imunisasi PCV yang harganya bisa mencapai 750 ribu, saya harus membayar dua kali lipat dari pada moms yang lain. tapi ternayata manfaatnya sebanding dengan rupiah yang harus saya keluarkan.
berikut ini saya posting jadwal imunisasi untuk bayi dari usia 0 sampai dengan 18 tahun


nah ini jenis penjelasan dari beberapa imunisasi diatas


Keterangan:
Rekomendasi imunisasi berlaku mulai 1 Januari 2014.
  1. Vaksin Hepatitis B. Paling baik diberikan dalam waktu 12 jam setelah lahir dan didahului pemberian injeksi vitamin K1. Bayi lahir dari ibu HBsAg positif, diberikan vaksin hepatitis B dan imunoglobulin hepatitis B (HBIg) pada ekstremitas yang berbeda. Vaksinasi hepatitis B selanjutnya dapat menggunakan vaksin hepatitis B monovalen atau vaksin kombinasi.
  2. Vaksin Polio. Pada saat bayi dipulangkan harus diberikan vaksin polio oral (OPV-0). Selanjutnya, untuk polio-1, polio-2, polio-3 dan polio booster dapat diberikan vaksin OPV atau IPV, namun sebaiknya paling sedikit mendapat satu dosis vaksin IPV.
  3. Vaksin BCG. Pemberian vaksin BCG dianjurkan sebelum 3 bulan, optimal umur 2 bulan. Apabila diberikan sesudah umur 3 bulan, perlu dilakukan uji tuberkulin.
  4. Vaksin DTP. Vaksin DTP pertamadiberikan paling cepat pada umur 6 minggu. Dapat diberikan vaksin DTwP atau DTaP atau kombinasi dengan vaksin lain. Untuk anak umur lebih dari 7 tahun DTP yang diberikan harus vaksin Td, di-booster setiap 10 tahun.
  5. Vaksin Campak. Campak diberikan pada umur 9 bulan, 2 tahun dan pada SD kelas 1 (program BIAS).
  6. Vaksin Pneumokokus (PCV)Apabila diberikan pada umur 7-12 bulan, PCV diberikan 2 kali dengan interval 2 bulan; pada umur lebih dari 1 tahun diberikan 1 kali. Keduanya perlu dosis ulangan 1 kali pada umur lebih dari 12 bulan atau minimal 2 bulan setelah dosis terakhir. Pada anak umur di atas 2 tahun PCV diberikan cukup satu kali.
  7. Vaksin Rotavirus. Vaksin rotavirus monovalen diberikan 2 kali, vaksin rotavirus pentavalen diberikan 3 kali. Vaksin rotavirus monovalen dosis I diberikan umur 6-14 minggu, dosis ke-2 diberikan dengan interval minimal 4 minggu. Sebaiknya vaksin rotavirus monovalen selesai diberikan sebelum umur 16 minggu dan tidak melampaui umur 24 minggu. Vaksin rotavirus pentavalen: dosis ke-1 diberikan umur 6-14 minggu, interval dosis ke-2, dan ke-3 4-10 minggu, dosis ke-3 diberikan pada umur kurang dari 32 minggu (interval minimal 4 minggu).
  8. Vaksin Varisela. Vaksin varisela dapat diberikan setelah umur 12 bulan, namun terbaik pada umur sebelum masuk sekolah dasar. Bila diberikan pada umur lebih dari 12 tahun, perlu 2 dosis dengan interval minimal 4 minggu.
  9. Vaksin Influenza. Vaksin influenza diberikan pada umur minimal 6 bulan, diulang setiap tahun. Untuk imunisasi pertama kali (primary immunization) pada anak umur kurang dari 9 tahun diberi dua kali dengan interval minimal 4 minggu. Untuk anak 6 – <36 bulan, dosis 0,25 mL.
  10. Vaksin Human papiloma virus (HPV)Vaksin HPV dapat diberikan mulai umur 10 tahun. Vaksin HPV bivalen diberikan tiga kali dengan interval 0, 1, 6 bulan; vaksin HPV tetravalen dengan interval 0, 2, 6 bulan.
(http://idai.or.id/public-articles/klinik/imunisasi/jadwal-imunisasi-idai-2014.html)

untuk masing-masing imunisasi yang sudah dilakukan, hampir tidak pernah ada efek samping seperti panas ataau lainnya. cuma ketika pertama kali di imunisasi rotavirus pada saat sikembar berumur 2 bulan, Kal El sempet diare sekitar 1 hari tapi tidak terlalu parah.

intinya jika kita tidak ingin direpotkan dengan bayi yang gampang sakit. lakukan lah imunisasi lengkap. dan perlu diketahui bahwa imunisasi yang dilakukan di puskesmas memang tidak selengkap yang ada dirumah sakit atau dokter praktek. dipuskesmas hanya imunisasi yang disubsidi pemerintahah yang disediakan. pesan dokter sikembar "imunisasi itu investasi kesehatan" jadi yang sabar ya :-)

Minggu, 16 November 2014

Persiapan Menjelang Kelahiran

Persiapan menjelang kelahiran selain lebih rajin kedokter, ikut senam hamil, kegiatan yang pualing menyenangkan adalah belanjaaaa.
Ternyata bukan cuma Amma yang khilaf, Appa dan Bude malah lebih khilaf.
Rencana nya sih jalan-jalan ke toko perlengkapan bayi cuma buat beli baju dan beberapa barang yang dipakai bayi, tapi sampai di toko bayi semua orang jadi khilaf. semua kayaknya harus di beli. ga cuma berdebat kecil, kegiatan belanja kadang-kadang juga diwarnai dengan adu argumen, sampai acara diem-dieman.
hasilnya setelah membeli banyak barang, ternyata banyak sekali barang-barang yang kelihatannya perlu tapi ternyata ga digunakan sama sekali.
dibawah ini barang-barang yang dibeli, well ternyata lebih banyak yang akhirnya cuma jadi pajangan atau cuma menuh-menuhin rumah aja
1. Boks bayi
    Si Appa kekeuh beli boks bayi ini, walaupun sudah dijelaskan bahwa boks ini ga akan kepake atau cuma  kepake beberapa bulan karena pastinya bayi lebih sering tidur sama ibunya karena alasan lebih gampang menyusui klo bayi tidur disamping ibunya daripada harus bolak balik ngangkat bayi dari boks ke samping ibunya. tapi dasar Appa, tetep beli itu boks katanya biar lebih aman dari pada bayi-bayinya mati ketindih gajah. ya sudahlah.
dan hasilnya boks ini cuma dinikmati  selama sekitar 2 minggu oleh sikembar, selebihnya cuma jadi pajangan dikamar dan mungkin ga lama lagi foto ini beredar di olx.com. sekedar informasi, boks ini dilengkapi dengan kasur dan kelambu  (siapa tau ada yang berminat)

ini foto boks lengkap dengan kasur dan kelambunya



2. Baby Bouncer
waktu lihat-lihat boks bayi, ga sengaja si Appa lihat baby bouncer unik ini. baby bouncer bisa dipake buat ngayun bayi sekaligus bisa berfungsi sbg car seat. mereknya junior... (lupa).
si Appa lagi lagi ngotot beli, katanya biar bayi nya ga sering-sering dgendong n  bau tangan, bouncer ini bisa dipake sbg solusi biar si bayi ga perlu sering-sering digendong. ga tanggung-tanggung, Appa langsung beli dua, biar ga usah gantian katanya.


bouncernya lumayan berguna, selain untuk jemur sikembar pagi-pagi, Bouncernya juga bisa dipake untuk nidurin sikembar klo pas ada tamu dateng mau nengok dan  ternyata Igo betah banget tidur dibouncer. alhasil si Appa malah kewalahan gara-gara setiap malam harus mindahin bouncer ke kamar karna Igo lebih nyenyak tidur dibouncer daripada di kasur. dan gara-gara ditakut-takuti punggung Igo bakal bungkuk klo keseringan tidur dibouncer, akhirnya Appa ngasih ultimatum ga boleh lagi pake bouncer untuk tidur. alhasil bouncernya cuma dipake sekitar 1 bulan dan nasibnya mungkin sama dengan boks bayi yang pic nya sebentar lagi diupload di olx.com :-)

3. Alat Steril Botol
Demi alasan kepraktisan dan kesehatan, kita mutusin untuk beli alat pen-steril botol, karna klo harus rebus botol biar steril kayaknya ribet banget.
akhirnya pilihan kita jatuh ke merek ini
 selain bisa untuk steril botol, alat ini juga bisa berfungsi sebagai warmer. bisa manasin susu ato makanan. dan alhamdulillah alat ini sangat berguna buktinya sampe sekarang kita masih pake alat ini untuk mensteril botol susu sikembar.

4. Cooler Bag dan Breast Pump
Nah klo ini senjatanya Amma. karna Amma cuma dapat cuti dua bulan otomatis Amma butuh dua alat ini untuk dibawa kerja. jadi setiap hari Amma harus "peras" ASI ditempat kerja supaya sikembar tetap dapat ASI. Amma pilih manual brastpump, karna konon katanya elektrik breastpump bikin asinya cepet mampet. (stelah dipikir-pikir, lebih baik pilih elektrik breastpump karna klo pake manual tangannya pegel n butuh waktu lebih lama) tapi memang elektrik breast pump harga dua kali lipat dibanding manual.

Amma pilih merek unimom, produk korea karnanya harga nya lebih murah dibanding produk-produk Jepang.
dan dua benda ini ternyata sangat berguna, dipakai sampai sikembar berumur sekitar 10 bulan. sekarang sudah dipensiunkan karena sikembar sudah ga mau minum ASI lagi. dan masih bisa digunakan jadi mungkin masih bisa dijual di olx.com.

5. Bantal Menyusui
ini juga salah satu barang yang ternyata tidak digunakan dengan semestinya. karna sering lihat-lihat video tutorial cara menyusui bayi kembar secara bersamaan, Amma kekeuh mau beli bantal menyusui. awalnya sih pengen bantal kaya yang ada divideo tutorialnya, tapi apalah daya harga mahal banget. akhirnya Amma pasrah yang penting ada bantalnya ga harus sama dengan yang ada divideo yang penting pesan dokter, bantalnya harus keras. alhasil Amma beli bantal ini
dan cuma dipake sekali karna ternyata susah banget menyusui bayi kembar bersamaan, ribet. selain takut bayinya jatuh, si bayi juga ga sabaran ditambah lagi bekas jahitan operasi masih sakit. jadi akhirnya bantal ini cuma jadi pajangan dipojok kamar.

kesimpulannya buat para Moms dan Dads, jangan khilaf klo mau belanja kebutuhan bayi karna kebanyakan dari barang itu ga kepake atau cuma kepake beberapa kali. Alhasil cuma buang-buang uang aja.

Jumat, 31 Oktober 2014

Sejarah Si Kembar

Setelah hamil, saya dan suami selalu ga sabar untuk konsultasi kedokter n di USG. kita ga sabar selalu pengen liat bayi yang selalu kita impi-impikan.
2 bulan pertama, saya selalu diusg transvaginal. dokter bilang bayinya sehat, berkembang dengan baik, tidak terlihat ada masalah apapun. ketika bulan ketiga, saya pertama kali di USG biasa (lewat perut), dokternya kaget luar biasa, kok kepala nya ada dua. waktu lihat layar komputer aku juga kaget, kok bayinya ada dua. aku kira komputer dokternya bermasalah. ternyata anakku KEMBAR.
pulang dari klinik dokter, sepanjang perjalanan suami cuma diem tapi senyum-senyum sendiri. Bahagia sekaligus khawatir. minta satu malah dikasih dua. dia sudah mulai kepikiran kira-kira kita sanggup ga menghidupi dua anak. satu aja blm tentu bisa, gimana susu nya, makannya, pakaiannya, sekolahnya (heheh, lebay). akhirnya kita sepakat, ya sudah kita syukuri aja, rejeki kan pasti selalu ada. yang penting sementara ini cukup jaga di babies yang didalam perut selalu sehat.
Singkatnya, selama berbulan-bulan didalam perut, si babies tumbuh sehat. berat badan ibunya ga banyak naik meskipun perutmya keliatan gede sekali. kita selalu waspada karna berdasarkan riset, hamil kembar cenderung prematur. alhamdulilah sampai dengan bulan kedelapan, babiesnya anteng didalam.
saatnya kita mikirin tentang persalinan. dokternya sih support untuk lahir normal karna menurut bu dokter letak bayi normal, kepala sudah dibawah, tali pusar normal, artinya sangat bisa untuk lahir normal. tapi si Amma takut, bisa ga lahir normal, aku sih mikirnya ngeden satu kali sih oke-oke aja, tapi klo ngeden 2x ya blm tentu apalagi si babies lumayan besar untuk ukuran bayi kembar.
akhirnya dengan pertimbangan yang sangat matang diputuskan lah untuk melahirkan dengan operasi caesar. demi keamanan bayi dan ibu (alasan ku). kupilihlah tanggal 16 oktober 2013 untuk melahirkan setelah menghitung-hitung penanggalan dan sebagainya (heheh, maklum suami orang Jawa).

waktu lahir, begini nih tampangnya
yang disebelah kiri (yang botak) lahir pertama kali, Appanya kasih nama "Kal El Fabian Gautama" beratnya 2 kilo 600 gram.
yang kanan (selisih satu menit) dikasih nama "Keigo Willian Gautama" beratnya 2kilo 700 gram.

Perjuangan Sebelum Hamil

Hampir satu tahun menikah belum ada tanda-tanda hamil, sempet ketar ketir juga apalagi setiap ada yang tanya sudah hamil atau belom. suami sih masih cuek, setiap dipaksa kedokter pasti jawabannya belom perlu. Setelah melewati proses bujuk rayu yang panjang, akhirya suami bersedia konsultasi ke dokter kandungan, tapi dia maunya ke RSIA yang deket rumah alasannya lebih praktis.
Whatever lah, pokoknya periksa ke dokter biar tau kenapa sih kok ga hamil-hamil juga padahal usia sudah hampir kepala tiga.
Satu kali kunjungan kedokter, ditanya macem-macem dan cek ternyata rahimnya oke. trus dikasih surat rekomendasi untuk periksa ke lab klo ga salah disuruh periksa HSG. suami juga diminta untuk cek kualitas sperma.
ini sekilas informasi tentang HSG yang aku lihat internet
"HSG dilakukan dengan menyemprotkan cairan yang mengandung zat kontras ke dalam rongga rahim melalui vagina. Kemudian dilakukan foto rontgen hingga akan terlihat apakah zat kontras tersebut masuk ke dalam saluran telur atau tidak. Bila masuk, berarti bebas dari perlekatan atau penyumbatan yang dalam istilah medis disebut paten. Sebaliknya bila zat kontras tidak dapat memasuki saluran telur, berarti ada penyumbatan yang lebih dikenal dengan istilah saluran telur nonpaten.
Hanya saja pemeriksaan khusus ini tidak dapat dilakukan sembarang waktu. Waktu pemeriksaan yang tepat adalah hari ke-9, ke-10 atau ke-11 dalam siklus haid (dihitung sejak hari pertama mendapat haid). Umumnya saat memasuki hari ke-9, haid telah selesai dan belum terjadi ovulasi (dilepaskannya sel telur dari indung telur)."
Ternyata HSG itu sakiiiiiiit sekali, nyeri, mual, mules jadi satu. aku teriak-teriak kenceng banget sampai sampai ada mbak-mbak yang lagi antri di HSG nangis. begitu keluar ruang periksa suami marah-marah, katanya aku lebay teriak teriak kedengeran sampe ke ruang tunggu. Hehehe, dia ga tau gimana rasanya di HSG. (ternyata ada yang bilang ternyata kita bisa minta dibius lokal supaya rasanya ga sakit banget. TERLAMBAT!!!)
Setelah dapet foto HSG kita konsultasi lagi kedokter. Ternyata saluran rahimku yang sebelah kanan buntu / Istilah kedokterannya nonpaten (Hasil tes sperma suami OKE), dokternya bilang gak apa -apa karna yang kiri normal. trus dikasih obat penyubur atau apalah. aku diminta datang lagi setelah hari kesekian buat ngecek sel telur. setelah beberapa hari balik kedokter ternyata ditemukanlah masalah baru, selain ada saluran yang nonpaten, sel telurku juga tidak membesar (matang). jadi tidak bisa dibuahi. setelah dijelaskan panjang lebar, dokter ngasih resep, katanya setiap setelah haid disuruh minum obat satu butir setiap hari. sampai 3 bulan tidak ada perubahan apapun alias tidak hamil-hamil. konsultasi bulan keempat sidokter kasih kabar yang mengejutkan, katanya dirahimku ada kista, kecil sih tapi bisa jadi itu yang bikin aku ga hamil-hamil. aku dirujuk ke klinik yang khusus menangani masalah pasangan yang sulit punya anak. waktu disuruh pilih dokter, suami ku dengan pedenya pilih yang nomor satu, pak prof. biar sekalian katanya.
sepanjang perjalanan pulang, suami cuma diam, waktu aku tanya dia lg mikir apa dia bilang, klo kata dokternya bener ada kista, trus gimana ya? bisa hamil ga ya. aku bilang, udah mikirnya besok aja klo sudah pasti, ga usah menduga-duga dulu nanti malah stress. besok pagi nya kita ke klinik tersebut. ketemu pak prof, langsung di USG Transvaginal, alhamdulilah beliau bilang GA ADA KISTA. bearti diagnosa dokter sebelumnya salah. ada harapan lagi nih. setelah lihat foto rontgen HSG, si prof nyaranin aku untuk di Hidrotubasi atau istilah awamnya "ditiup".
ini sedikit informasi tentang hidrotubasi "

HIDROTUBASI


Hidrotubasi adalah pemeriksaan untuk menilai kelancaran (patensi) saluran telur (tuba Falloppii), dengan cara memasukkan cairan (larutan obat) dengan alat hidrotubator melalui vagina, mulut rahim (porsio), saluran leher rahim (kanalis servikalis), rongga rahim (kavum uterus), dan menuju ke saluran telur.

Dasar pemeriksaannya adalah bahwa cairan dapat melewati kedua saluran telur dengan baik bilamana tidak ada sum-batan di saluran telur. Jika terdapat penciutan (spasme) atau sumbatan parsial (sebagian) maka tekanan cairan akan meningkat tetapi masih dapat masuk, sedangkan jika terdapat sumbatan total (oklusi) maka tekanan cairan akan menjadi maksimal (berat) sehingga cairan terhalang masuk dan akan tumpah (membalik kembali)

Lama tindakan
Tindakan hidrotubasi membutuhkan waktu 5-10 menit, dan tidak memerlukan rawat-inap.

Aturan persiapan untuk pasien:

Hidrotubasi dilakukan pada hari ke 9-10 siklus haid (pada siklus normal + 28 hari) dan tidak sedang haid.
Pasien tidak perlu puasa sanggama (abstinensi).
Pasien tidak dalam keadaan demam tinggi, atau sakit berbahaya di alat kelamin (misal infeksi atau perdarahan vagina)
Pasien diharuskan puasa sekurang-kurangnya 6 jam sebelum tindakan.
Pasien harus mengosongkan kandung kemih sebelum tindakan.
Untuk menghindari kecemasan, biasanya sebelum dilakukan tindakan pasien diberikan obat penenang, dan setelah tindakan diberikan obat pereda nyeri.
Setelah tindakan dan bilamana telah sadar dari pengaruh obat penenang, pasien boleh pulang.
Pasien mungkin akan mengalami kram ringan satu jam setelah tindakan (setelah khasiat obat penenang hilang).

katanya ditiup itu sakit, aku sudah membayangkan gimana sakitnya, tapi mau gimana lagi. ternyata lebih sakit di HSG daripada ditiup, klo HSG sakitnya ketika treatment berlangsung klo ditiup sakitnya beberapa jam setelah treatmen. Selama treatment dg pak prof, aku sudah 2 kali diHidrotubasi, ga hamil juga, dikasih berbagai macam obat penyubur yang harganya lumayan menguras kantong. 1 pil kecil harganya 100 ribu, setiap bulan harus makan 5 pil (treatment telur ga matang2). ditambah lagi vitamin dan obat-obat lain. ternyata perjuangan punya anak sangat menguras kantong. sampai dengan bulan ketiga, di prof tampak mulai ga sabaran. suatu ketika ketika lagi di USG transvaginal beliau bilang, "tenyata ada sel telurnya yang matang jeng, gimana klo kita inseminasi buatan aja" terserah dokternya aja deh batinku sambil manggut2.
ini definisi dari inseminasi buatan :
"Inseminasi buatan adalah peletakan sperma ke follicle ovarian (intrafollicular), uterus (intrauterine), cervix (intracervical), atau tube fallopian (intratubal) wanita dengan menggunakan cara buatan dan bukan dengan kopulasi alami."

sama seperti proses tiup/HSG, yang namanya vagina diobok-obok ya mesti ga enak. tapi demi punya anak semua rasa sakit ga dirasakan. setelah inseminasi, harapan untuk punya anak sangaaaatt besar, karena menurut penelitian, tingkat keberhasilannya cukup tinggi. dengan penuh percaya diri, aku sudah sangat yakin hamil. ketika mendekati waktu mens ternyata aku telat, sehari,dua hari, tiga hari, satu minggu..., setelah hari kedelapan terlambat hadi, aku konsultasi lagi kedokter dengan perasaan berbunga-bunga, karena yakin 100% aku hamil, aku ga pernah telat selama ini. setelah dites, tenyata dokternya bilang aku ga hamil. aku shock, sempet ngeyel sama bidannya klo aku pasti hamil coz aku udh telat 8 hari. bidannya bilang aku ga hamil. perasaanku hancur banget, harapan yang selama ini ada langsung hilang begitu aja. aku putus asa, kecewa dsb. diperjalanan pulang dari rumah sakit, aku n suami cuma diam, aku udh bilang sebelumnya klo aku ga mau bahas masalah ini. 

setelah beberapa hari, aku balik konsul ke prof, aku disaranin untuk ditreatmen "laparoscopy" aku tanya itu treatmen apa, dokter bilang itu cuma untuk mendeteksi saluran rahimku dengan kamera superkecil, ada masalah apa dirahimku. aku tanya profnya berarti hasilnya cuma diagnosa bukan pengobatan? dia bilang iya, setelah laparoscopy nanti baru ada treatmen lanjutan. aku tanya di kasirnya, klo laparoscopy kira-kira biayanya berapa?. si ibu bilang, untuk operasinya aja kira-kira 14 juta, blom obat n kamarnya. 
dirumah suami ngajakin diskusi masalah laparoscopy, aku dengan tegas bilang klo aku ga mau laparoscopy, aku mau nunggu aja, sampai allah percaya dan memberi ku rezeki itu. suami ga bisa bilang apa2.

setelah satu bulan kemudian, aku bilang sama suami, gimana klo kita ganti doter aja, kita mulai dari nol. ga usah bilang klo kita sudah sampai tahap inseminasi. aku pengen dapet second opinion. suami awalnya ga setuju, menurut dia, sudah ditreatmen sama pakarnya aja ga berhasil apalagi cuma sama dokter biasa. aku bilang, anggap aja ini usaha kita.
alhasil suami mau, aku dapat dokter dari rekomendasi sepupu, dia bilang ini dokternya cewek, cantik, masih muda, pinter banget. terserah lah pokokmya aku cuma pengen konsultasi.

kunjungan pertama, aku diusg transvaginal, katanya ga ada masalah dirahimku. aku dikasih obat penyubur(yang harganya jauhhhh lebih murah daripada obat si Prof). aku disuruh diet (mengurangi karbo), olahraga (jalan) rutin minimal 30 menit setiap hari. disuruh balik lagi bulan maret (aku periksa bulan januari). aku udah pesimis, ah ga mungkin hamil klo cuma disuruh begituan, diinseminasi aja gagal apalgi cuma disuruh diet n olahraga. 

meskipun males aku tetap jalanin nasehat dokter dengan sebaik-baiknya. setiap hari olahraga (saran dokter 30 menit) aku olahraga 1 jam sehari. makan dengan nasi cuma 3 sendok. baru satu bulan diet BB ku turun 2 kilo, 
setelah kupikir-pikir aku kok blm mens ya, ternyata aku udah telat 5 hari. udh deg-degan tapi blom berani berharap. telat 6 hari, telat 7 hari, pas hari kedelapan aku coba-coba tes pake "sensitif". niatnya sih klo positif, ga msu kasih tau suami, pengennya surprise. begitu dites garisnya dua, deg-deg an banget. tapi garis keduanya kok samar. akhirnya ga tahan, jam 4 pagi bangunin suami trus tanya, "ini garisnya dua kan?" suami kaget. trus senyum-senyum sendiri.
sorenya kita putuskan untuk kedokter, mastiin hamil ato ga. pas ditempat dokternya, dites ternyata beneran hamil tapi masih kecil sekali makanya blm terlalu kelihatan. dokternya komen "kok cepet banget" hehehe, seneng banget rasanya. 
ternyata penantian dan perjuangan selama ini gak sia-sia. ternyata klo sudah waktu dan rejekinya, tanpa usaha berlebihan pun bisa berhasil. Alhamdullilah ya Allah.